Saturday 28 January 2012

Saturday, January 28, 2012 - 2 comments

Tangisan Kalbu

Gloria Betsy Alfatina

28 Januari 2011 12:50am

Kawanku.....
Malam ini ijinkan aku berkeluh kesah kepadamu. Hatiku yang resah berbalut gundah, tiap menit tiap detik semakin menyiksaku. Tak ada yang bisa aku lakukan selain merenung di bawah naungan langit malam yang kelam.

Kawan, setelah beberapa hari aku tak membuka akun facebokku, banyak hal yang telah terlewatkan. Banyak perkembangan yang tak aku ketahui. Dan kini setelah aku online facebook untuk pertama kali, semua telah terbuka jelas di mataku. Aku semakin yakin, bahwa apa yang aku takutkan sebentar lagi akan terjadi. Kapan waktu itu tiba? Siang ini, jika aku telah bertemu dengan dirinya.

Kawan, mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Ok, akan aku jelaskan dari awal.

Malam ini sekitar jam 22:30 WIB dia (kekasihku) menelponku, bertanya apakah aku sudah pulang. Waktu itu aku masih di pabrik di tempat aku kerja. Aku janjikan padanya, akan menelpon balik jika aku sudah sampai rumah. Setengah jam kemudian sesampainya aku di rumah, aku langsung menelponnya. Pelan-pelan dia jelaskan semuanya, tentang rencana yang tertunda. Ya benar, rencana yang tertunda. Sebuah renbana yang telah dibangun sebulan sebelumnya harus tertunda karena Tuhan memang belum mengijinkan :-). Tapi bukan karena tertundanya rencana itu yang membuat hatiku resah. Sesuatu yang lain. Sesuatu yang ditimbulkan karena rasa cemburu yang berlebih. Sesuatu yang seharusnya tak perlu aku risaukan, karena aku percaya padanya.

Selesai telpon kurenungkan sejenak pembicaraan kami. Aku menangkap sebuah ketidak wajaran dari nada suaranya. Ada apa ini? Kenapa dia begitu berbeda, kenapa dia tak sama dengan yang dulu, kenapa? Semakin lama rasa ingin tahuku semakin menguasai tubuh dan pikiranku. FACEBOOK. Aku akan mencari tahu lewat facebook. Sesampai di warnet. Aku langsung online menggunakan akun facebooknya. Kubuka menu inbox.

B: pagi ma,lagi sibuk apa sekarang?
G: mama lagi di kantor nduk ini colek com sebentar, krn sebentar lagi mama ngajar

B: ***** sebentar lagi juga kuliah ma.
G: gmn kbrnya kalian nduk??? dah baikan to sm **** nduk?
   kalau saja ***** dekat sama mama...........

B: ya kalau waktu **** plng baik2 aja ma,tp kalau jauh gini bawaannya marahan trus.
G: ya bgtulah nduk kl pacaran jarak jauh, harus ada saling percaya nduk

B: ya ma.

Tahukah kalian kawan apa yang aku rasakan ketika membaca pesan itu? Ah, tak usahlah aku jelaskan. Kalian pasti mengerti betapa sakitnya hati yang kecewa.

Setelah membuka pesan, kulanjutkan membuka status-status terbarunya.

plisss,,,,, jangan sakit.....
24 Januari 2012

meski harus -------
percayalah aku tak peduli.
25 Januari 2012

hal yang pling aku takutin... jika benar2 mencintaimu,,,,,,
25 Januari 2012

benar2 orangtuaku yang memperhatikanku....

terimakasih bapak ibuk.
27 Januari 2012

Jangan sakit, tak peduli, takut mencintai, sungguh kalimat-kalimat yang sangat menyakitkan. Jika benar engkau ingin meninggalkanku dan ingin kembali padanya, kenapa tak kau bilang dari dulu? Kenapa harus menunggu sampai hubungan kita berjalan sampai sejauh ini? Kenapa?

Malam pun semakin larut, langit kelam pun mulai tampak cerah, lagu Dream Theater - The Spirit Carries On mengiringi tangisku, tangis kemenangan atas ego diriku. Semoga engkau yang sangat aku cintai, bahagia selamanya, janganlah kau memikirkanku, buanglah memori antara kita. Biarkan aku di sini, tetap menjadi pengagum setiamu, sampai nanti ketika Tuhan mengirimkanku wanita penggantimu. Terima kasih untuk semuanya. Sampai jumpa.

Surabaya
28 Januari 2012 at 12:50-02:39

2 comments:

apapun yg terjadi adlah sebuah perjalan cinta yg mengantarkan qta ke dunia cinta yg membuat qta lbh hidup. dimanapun cinta setinggi apapun penghalang cinta itu cma sirna kra keyakinan n kepercayaan. Tuhan da menganugrahkan ug terbaik buat qta.

Terima kasih untuk sarannya

Post a Comment

Untukmu yang ingin berbagi, tuliskan di kolom berikut