Monday, August 01, 2011 -
My Diary
No comments
Tawa Dan Tangis
Hari itu engkau menangis tersedu-sedu. Aku benar-benar tak kuasa mendengar isak tangismu yang semakin menjadi-jadi. Aku paksa dirimu untuk mengatakan yang sebenarnya. Di sela-sela tangisanmu, kau paparkan kepadaku satu demi satu masalah yang kau alami saat ini.
PATAH HATI.
Itulah masalah yang kau alami saat ini. Wajar saja jika engkau menangis seperti itu mengingat sudah hampir 2 tahun engkau menjaga hubungan itu dan kini semuanya berakhir dengan sangat menyakitkan.
Dalam hatiku aku berkata, aku berjanji malam ini aku harus bisa, aku harus mampu membuatmu tertawa meski aku tahu saat ini engkau sedang mengalami masalah yang amat pelik. Lama aku berbicara padamu, tapi tak jua aku temukan tanda-tanda engkau akan tertawa. Hingga pada suatu ketika (saat) aku menceritakan sebuah kisah engkau lepaskan sebuah tawa yang sedari tadi aku nanti. Aku bahagia, sangat bahagia mendengar tawamu. Dalam hatiku aku berkata "Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga Bet's"
PATAH HATI.
Itulah masalah yang kau alami saat ini. Wajar saja jika engkau menangis seperti itu mengingat sudah hampir 2 tahun engkau menjaga hubungan itu dan kini semuanya berakhir dengan sangat menyakitkan.
Dalam hatiku aku berkata, aku berjanji malam ini aku harus bisa, aku harus mampu membuatmu tertawa meski aku tahu saat ini engkau sedang mengalami masalah yang amat pelik. Lama aku berbicara padamu, tapi tak jua aku temukan tanda-tanda engkau akan tertawa. Hingga pada suatu ketika (saat) aku menceritakan sebuah kisah engkau lepaskan sebuah tawa yang sedari tadi aku nanti. Aku bahagia, sangat bahagia mendengar tawamu. Dalam hatiku aku berkata "Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga Bet's"
***
Wachid Rahman
Surabaya, 1 Agustus 2011
Diedit pada: 1 April 2014 1:29am
Judul Asli: Kenangan Agustus 2011: Tawa Dan Tangis
0 comments:
Post a Comment
Untukmu yang ingin berbagi, tuliskan di kolom berikut