Sunday, June 23, 2013 -
My Diary
No comments
Lagu Kenangan
Malam ini, aku putar sebuah lagu. Lagu yang indah, yang mengingatkanku pada suatu masa. Ketika seorang kekasih meninggalkanku untuk menikah dengan pria lain. Getir memang jika teringat akan kisah itu. Tapi lagu ini memiliki keindahan di sisi yang lain. Yang sekarang menjadi kenyataanku. Kebahagiaan yang sedikit demi sedikit kurangkai dengan kekasihku, Ell Widha.
Setiap kali aku mendengar lagu itu. Jujur, bukan hanya satu mantan kekasih yang bayangannya melintas di pikiranku. Melainkan lebih dari itu. Ironis, satu lagu untuk lebih dari satu kekasih, untuk lebih dari satu kenangan yang tidak seharusnya aku ungkit. Tapi itulah aku. Yang selalu menyediakan lagu untuk setiap orang yang pernah hadir dalam hidupku. Aku menyebutnya sebagai lagu kenangan.
Lagu kenangan itu bukan untuk mengenang cinta mereka yang pernah hadir dalam hidupku, juga bukan sebagai pengobat rindu padanya. Hanya sebatas mengenang bahwa dalam perjalanan hidupku aku pernah berjumpa dan merangkai kisah dengan mereka yang kini telah menjadi masa lalu. Sebuah kesalahan jika aku menggunakan lagu itu untuk mengobati rinduku. Terlebih jika aku menginginkan mereka untuk kembali padaku. Tuhan telah memberiku pendamping hidup yang terbaik untukku. Aku tidaklah seharusnya mendustai nikmat Tuhan ini. Aku harus menjaganya dengan baik.
Kenangan. Apa hal terbaik yang seharusnya aku lakukan padamu? Membuangmu? Itu hal yang mustahil. Tidak ada seorang pun yang bisa membuang kenangan. Karena itu bagian dari kisah hidup. Melupakanmu? Munafik jika tiba-tiba aku lupa atau tidak mengakui pernah menjalin hubungan denganmu. Mengikhlaskanmu? Ya, mungkin itu yang terbaik di antara pilihan yang ada. Engkau --kenangan-- memang seharusnya aku ikhlaskan supaya hidup dengan tenang di duniamu, dunia masa lalu. Dan untuk sebuah ketenangan ikhlas saja tidaklah cukup. Aku harus berdamai denganmu. Berdamai dengan masa lalu.
Mungkin ada saat di mana aku harus mengenangmu, sebagai kenangan tentunya, bukan yang lain. Saat di mana aku merenung untuk membandingkan jawaban atas permasalahan yang sama yang dulu pernah kita alami, untuk menentukan jawaban terbaik yang harus aku pilih di masa sekarang. Dan jika saat itu tiba, maka lagu kenangan ku dengar dengan suka cita. Dan pada akhirnya aku pun tersenyum bahagia ketika melihatmu hidup dengan damai di duniamu, dan akau harap engkau juga demikian, ketika melihatku hidup bahagia di masa sekarang dengan kekasihku, Ell Widha.
Terima kasih kenanganku.
Salam hangat dan do'aku selalu menyertai kebahagiaanmu.
Setiap kali aku mendengar lagu itu. Jujur, bukan hanya satu mantan kekasih yang bayangannya melintas di pikiranku. Melainkan lebih dari itu. Ironis, satu lagu untuk lebih dari satu kekasih, untuk lebih dari satu kenangan yang tidak seharusnya aku ungkit. Tapi itulah aku. Yang selalu menyediakan lagu untuk setiap orang yang pernah hadir dalam hidupku. Aku menyebutnya sebagai lagu kenangan.
Lagu kenangan itu bukan untuk mengenang cinta mereka yang pernah hadir dalam hidupku, juga bukan sebagai pengobat rindu padanya. Hanya sebatas mengenang bahwa dalam perjalanan hidupku aku pernah berjumpa dan merangkai kisah dengan mereka yang kini telah menjadi masa lalu. Sebuah kesalahan jika aku menggunakan lagu itu untuk mengobati rinduku. Terlebih jika aku menginginkan mereka untuk kembali padaku. Tuhan telah memberiku pendamping hidup yang terbaik untukku. Aku tidaklah seharusnya mendustai nikmat Tuhan ini. Aku harus menjaganya dengan baik.
Kenangan. Apa hal terbaik yang seharusnya aku lakukan padamu? Membuangmu? Itu hal yang mustahil. Tidak ada seorang pun yang bisa membuang kenangan. Karena itu bagian dari kisah hidup. Melupakanmu? Munafik jika tiba-tiba aku lupa atau tidak mengakui pernah menjalin hubungan denganmu. Mengikhlaskanmu? Ya, mungkin itu yang terbaik di antara pilihan yang ada. Engkau --kenangan-- memang seharusnya aku ikhlaskan supaya hidup dengan tenang di duniamu, dunia masa lalu. Dan untuk sebuah ketenangan ikhlas saja tidaklah cukup. Aku harus berdamai denganmu. Berdamai dengan masa lalu.
Mungkin ada saat di mana aku harus mengenangmu, sebagai kenangan tentunya, bukan yang lain. Saat di mana aku merenung untuk membandingkan jawaban atas permasalahan yang sama yang dulu pernah kita alami, untuk menentukan jawaban terbaik yang harus aku pilih di masa sekarang. Dan jika saat itu tiba, maka lagu kenangan ku dengar dengan suka cita. Dan pada akhirnya aku pun tersenyum bahagia ketika melihatmu hidup dengan damai di duniamu, dan akau harap engkau juga demikian, ketika melihatku hidup bahagia di masa sekarang dengan kekasihku, Ell Widha.
Terima kasih kenanganku.
Salam hangat dan do'aku selalu menyertai kebahagiaanmu.
***
Bali, Juni 23, 2013
4:08 WITA
0 comments:
Post a Comment
Untukmu yang ingin berbagi, tuliskan di kolom berikut