Friday, July 05, 2013 -
My Diary
No comments
Mawar Merahku
If only you could see the tears in the
world you left behind
If only you could heal my heart just one
more time
Even when I close my eyes
There's an image of your face
And once again I come to realize
You're a loss I can't replace
Soledad
It's a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me
Soledad
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave me
Soledad
Ingatkah kau dengan lirik lagu itu? Sebuah lagu yang sangat indah, yang penuh dengan ukiran kenangan, antara aku dan kamu. Kerinduanku padamu semakin menusuk hatiku tiap kali kumendengar lagu itu. Penyesalan datang menyerang dan pada akhirnya aku hanya bisa termenung, tersudut pilu di ujung bayangan masa lalu. Berkaca-kaca mata ini saat kubuka kembali selembar fotomu, yang telah lama kusimpan rapi di antara lembaran diaryku.
Hari ini 28 Desember 2010 18:45pm, kembali kunikmati alunan merdu lagu itu. Kubiarkan pikiranku terbang menuju dimensi masa lalu, menuju 28 Desember 2007.
Hari itu dengan penuh harap cemas aku menunggumu. Di sebuah gang Pegadaian 2, berdiri bersandar di tembok gerbang, berseragam lengkap SMK TUREN, menghisap rokok Marlboro sambil memasang wajah dingin, sedingin es di kutub utara. Sesekali kutengok pintu gerbang sekolahmu, menunggu kedatanganmu untuk menagih janji yang telah ku ucap semalam.
"Jika aku tak berani mengungkap secara langsung perasaan ini, mungkin sebagai seorang laki-laki aku lebih pantas memakai rok mini."
Seperti itulah janjiku semalam. Dan hari ini aku ingin menepati janji itu. Sebuah harga diri telah aku pertaruhkan.
Kulihat beberapa siswi SMEA keluar dari pintu gerbang sekolahmu. Aku tertegun, timbul pertanyaan dalam hati, bagaimana nanti jika dia menolakku? Bukankah hal itu pasti akan sangat memalukan? Ah, masa bodoh, yang penting aku berani mengungkap perasaanku dan yang lebih penting lagi aku tak kehilangan harga diriku.
Tak berapa lama kulihat dirimu keluar dari pintu gerbang sekolahmu, terlihat senyum manismu seakan tanpa beban. Berbeda sekali denganku yang berwajah dingin tanpa ada sedikitpun riasan senyum.
Kau berjalan kearahku, dengan santai sambil sesekali ku sunggingkan senyummu, untukku. Kini kau sudah ada di sampingku. Semakin berkecamuk tak karuan hati ini. Pikiranku berputar sibuk mencari bahan pembicaraan. Sebuah hal yang wajar bagi seorang yang ingin mengungkap cinta. Dalam situasi seperti ini, sebatang rokok Marlboro adalah teman sekaligus motivator terbaikku.
Ku beranikan diriku membuka pembicaraan. Sebuah pembicaraan yang nantinya akan berujung pada pengungkapan perasaan. Dan pada akhirnya aku berkata:
"Aku tak perlu lagi menjelaskan padamu kenapa saat ini kita ada di sini, karna aku yakin kau sudah tahu jawabannya"
Kau terdiam.
"Mungkin bagimu sedikit aneh jika tiba-tiba aku mengungkap perasaan ini, secara kita belum lama kenal, tapi kau pun pasti mengerti bahwa perasaan suka memang tak mengenal waktu, bisa datang hari ini, nanti ataupun lusa, bahkan bisa datang sebelum aku mengenalmu, sebelum aku tahu namamu, Ell."
Semakin kau terdiam.
"Aku tak terlalu peduli dengan jawabanmu nanti, aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku sudah sangat menyukaimu sebelum aku mengenalmu, hanya saja aku tak pernah menemukan hari yang tepat untuk mengungkapkannya selain hari ini. Aku berharap engkau berkenan menjadi pendampingku, pendamping hidupku."
Kau tersenyum padaku. Sebuah anggukan tanda kesediaan kau hadiahkan untukku.
Jam menunjukkan pukul 13:04, aku harus berangkat ke tempat sekolahku untuk melihat pengumuman remidi.
Kebetulan arah pulangmu sama dengan arah menuju sekolahku. Kitapun berjalan bersama, berdampingan, tak peduli lagi mereka-mereka yang memandang aneh.
Hari ini engkau telah mempersembahkan sebuah kebahagiaan untukku. Selamanya aku tak akan pernah melupakanmu, Ell.
Sebuah SMS membangunkanku dari perenungan masa lalu. Waktu telah menunjukkan pukul 9:46pm. Itu artinya jam tidurku telah lewat 46 menit dan aku harus segera tidur.
Sesungguhnya engkau tak pantas untuk disakiti
Mungkin selamanya penyesalan ini akan terus membayangiku
Engkau begitu indah
Engkau begitu tulus
Maafkanlah aku....
Yang telah memunafikimu
Aku akan terus mengenang hari itu
28 Desember 2007
Awal engkau tahu perasaanku
Kini aku tak tahu di mana dirimu
Seperti apa dirimu saat ini
Aku tak tahu....
Apakah engkau gendut, bermata lebar seperti alien, mempunyai tanduk dikepala....
Aku juga tak tahu....
Aku tak peduli dengan semua itu
Bagiku engkau tetaplah Ell yang kukenal 3 tahun lalu
Ell yang baik, yang selalu mengalah meski pada posisi benar, yang selalu ada untukku, dan Ell yang selalu memberiku cinta tulus.
Engkau selalu ada di hatiku. Seperti halnya aku selalu mengenang tanggal 28 Desember. Aku tak akan pernah melupakanmu. Engkaulah yang terbaik yang pernah kumiliki.
Someday i'll find you
Someday you'll find me too
And when i hold you close
I know that it's true
[dedicated to: Ell W.F.]
nb:
Tulisan ini dibuat pada tanggal 28 Desember 2010 dengan judul asli "MAWAR MERAHKU - 28 Desember 2007 13:04"
Hari ini 28 Desember 2010 18:45pm, kembali kunikmati alunan merdu lagu itu. Kubiarkan pikiranku terbang menuju dimensi masa lalu, menuju 28 Desember 2007.
Hari itu dengan penuh harap cemas aku menunggumu. Di sebuah gang Pegadaian 2, berdiri bersandar di tembok gerbang, berseragam lengkap SMK TUREN, menghisap rokok Marlboro sambil memasang wajah dingin, sedingin es di kutub utara. Sesekali kutengok pintu gerbang sekolahmu, menunggu kedatanganmu untuk menagih janji yang telah ku ucap semalam.
"Jika aku tak berani mengungkap secara langsung perasaan ini, mungkin sebagai seorang laki-laki aku lebih pantas memakai rok mini."
Seperti itulah janjiku semalam. Dan hari ini aku ingin menepati janji itu. Sebuah harga diri telah aku pertaruhkan.
Kulihat beberapa siswi SMEA keluar dari pintu gerbang sekolahmu. Aku tertegun, timbul pertanyaan dalam hati, bagaimana nanti jika dia menolakku? Bukankah hal itu pasti akan sangat memalukan? Ah, masa bodoh, yang penting aku berani mengungkap perasaanku dan yang lebih penting lagi aku tak kehilangan harga diriku.
Tak berapa lama kulihat dirimu keluar dari pintu gerbang sekolahmu, terlihat senyum manismu seakan tanpa beban. Berbeda sekali denganku yang berwajah dingin tanpa ada sedikitpun riasan senyum.
Kau berjalan kearahku, dengan santai sambil sesekali ku sunggingkan senyummu, untukku. Kini kau sudah ada di sampingku. Semakin berkecamuk tak karuan hati ini. Pikiranku berputar sibuk mencari bahan pembicaraan. Sebuah hal yang wajar bagi seorang yang ingin mengungkap cinta. Dalam situasi seperti ini, sebatang rokok Marlboro adalah teman sekaligus motivator terbaikku.
Ku beranikan diriku membuka pembicaraan. Sebuah pembicaraan yang nantinya akan berujung pada pengungkapan perasaan. Dan pada akhirnya aku berkata:
"Aku tak perlu lagi menjelaskan padamu kenapa saat ini kita ada di sini, karna aku yakin kau sudah tahu jawabannya"
Kau terdiam.
"Mungkin bagimu sedikit aneh jika tiba-tiba aku mengungkap perasaan ini, secara kita belum lama kenal, tapi kau pun pasti mengerti bahwa perasaan suka memang tak mengenal waktu, bisa datang hari ini, nanti ataupun lusa, bahkan bisa datang sebelum aku mengenalmu, sebelum aku tahu namamu, Ell."
Semakin kau terdiam.
"Aku tak terlalu peduli dengan jawabanmu nanti, aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku sudah sangat menyukaimu sebelum aku mengenalmu, hanya saja aku tak pernah menemukan hari yang tepat untuk mengungkapkannya selain hari ini. Aku berharap engkau berkenan menjadi pendampingku, pendamping hidupku."
Kau tersenyum padaku. Sebuah anggukan tanda kesediaan kau hadiahkan untukku.
Jam menunjukkan pukul 13:04, aku harus berangkat ke tempat sekolahku untuk melihat pengumuman remidi.
Kebetulan arah pulangmu sama dengan arah menuju sekolahku. Kitapun berjalan bersama, berdampingan, tak peduli lagi mereka-mereka yang memandang aneh.
Hari ini engkau telah mempersembahkan sebuah kebahagiaan untukku. Selamanya aku tak akan pernah melupakanmu, Ell.
Sebuah SMS membangunkanku dari perenungan masa lalu. Waktu telah menunjukkan pukul 9:46pm. Itu artinya jam tidurku telah lewat 46 menit dan aku harus segera tidur.
Sesungguhnya engkau tak pantas untuk disakiti
Mungkin selamanya penyesalan ini akan terus membayangiku
Engkau begitu indah
Engkau begitu tulus
Maafkanlah aku....
Yang telah memunafikimu
Aku akan terus mengenang hari itu
28 Desember 2007
Awal engkau tahu perasaanku
Kini aku tak tahu di mana dirimu
Seperti apa dirimu saat ini
Aku tak tahu....
Apakah engkau gendut, bermata lebar seperti alien, mempunyai tanduk dikepala....
Aku juga tak tahu....
Aku tak peduli dengan semua itu
Bagiku engkau tetaplah Ell yang kukenal 3 tahun lalu
Ell yang baik, yang selalu mengalah meski pada posisi benar, yang selalu ada untukku, dan Ell yang selalu memberiku cinta tulus.
Engkau selalu ada di hatiku. Seperti halnya aku selalu mengenang tanggal 28 Desember. Aku tak akan pernah melupakanmu. Engkaulah yang terbaik yang pernah kumiliki.
Someday i'll find you
Someday you'll find me too
And when i hold you close
I know that it's true
[dedicated to: Ell W.F.]
nb:
Tulisan ini dibuat pada tanggal 28 Desember 2010 dengan judul asli "MAWAR MERAHKU - 28 Desember 2007 13:04"
0 comments:
Post a Comment
Untukmu yang ingin berbagi, tuliskan di kolom berikut